Akhirnya , dicari di om google,, dan ditemukan lokasi tersebut sulit untuk diakses menggunakan mobil dan merupaka daerah penggunangan, dan sangat terpencil.
Saat pemberangkatan jam 10 berangkat dari kampus tiba dikantor Kecamatan sekitar jam sekitar setengah 4, perjalan ditempuh selama 5 jam perjalanan. Dengan jalan yang sangat ekstrim dan tanjakan yang sangat luar biasa, di tanjakan kedua mobil yang kami tumpangi sempat mundur ke belakang sehingga kami meski turun dan berjalan kaki naik melewati tanjakan.
Setiba di kantor Kecamtan Telu Limpoe, Pak Camat menjelaskan tentang keadaan di daerah tersebut, dengan suhu iklim yang lebih dingi daripada Toraja. Dengan sangat yang semuanya ekstrim dan penuh dengan tanjakan.
Empat hari pertama selama di sana tiap malam , pasti menangis, meratapi lokasi yang ditempati saat itu. Dengan rumah panggung yang sangat sderhana. kamar mandi di bawah rumah,, Pasar hanya 5 hari sekali. warung warung yang terbatas. Tidak adanya angkutan umum,
Selama di sana , kami sempat berkunjung ke sekolah,, miris ditempat ini tenaga pengajar yang masi sangat minim, dalam 1 SD hanya ada satu guru PNS , selebihnya merupakan relawan, di SMP hanya beberapa juga guru PNS dan yang lainnya juga relawan. Keadaan ini hanya ada di Desa gaya Baru yang merupakan Desa pusat kecamatan, Didesa lain jauh ebih miris dan menyedihkan.
SMP Negeri 2 Lamuru di Desa Gaya Baru Kecamatan Tellu Limpoe
SD Inpres 3/77 Gaya Baru di Desa Gaya Baru Kecamatan Tellu Limpoe